Pagi ini jam menunjukkan pukul 03.05 saat ku tulis blog ini. Tanggal pun sudah masuk tanggal 16 Mei 2010 atau tepatnya hari minggu. Aku sengaja bangun dini hari ini hanya untuk nulis blog karena koneksi internet kalo jam sgini lancar ibarat air yang mengalir ( hehehe :D ). Sambil ditemani segelas teh manis panas dan lagu Ricky Martin yang judulnya ' The Cup of Life ' yang merupakan OST. World Cup 1998, gue bakal sedikit cerita tentang pengalaman gue 5 bulan yang lalu.
Foto diatas merupakan foto interior Kereta Api Prameks alias Prambanan Ekspres yang melayani trayek Solo-Yogyakarta-Kutoarjo ( PP ). Sekilas kereta tersebut memang terawat dan bersih karena memang masyarakat dituntut untuk menjaga fasilitas kereta tersebut. Dengan harga tiket 7.000 rupiah untuk Solo-Yogya dan 15.000 untuk Solo-Kutoarjo, kita bisa menikmati perjalanan yang nyaman karena kebersihan KA tersebut. Namun beda ceritanya apabila KA tersebut sudah sesak oleh penumpang dan penumpang dipaksa berdiri desak-desakkan. Ini merupakan pengalaman saya ketika saya menumpangi KA yang dirawat oleh Dipo VI Yogyakarta ini. Hari itu, hari Jumat tanggal 1 Januari 2010 bertepatan dengan tahun baru, jam menunjukkan pukul 14.30, aku baru saja selesai main di kota Solo seorang diri tanpa ditemani oleh Kakakku yang berada di Yogya. Ketika aku hendak pulang ke kosan kakakku di Yogya, aku terlebih dahulu harus menumpangi Si Ular Besi Prameks. Kemudian aku menuju loket stasiun Solo Balapan untuk membeli 1 karcis tujuan Yogya. Tak lama berselang, akhirnya KA Prameks yang kutunggu datang juga dari arah timur, tepatnya dari stasiun Solo Jebres.
Kemudian tanpa pikir panjang aku langsung masuk kedalam KA. Namun apesnya, ketika aku masuk kedalam KA, Ka tersebut memang sudah penuh sesak sejak di Stasiun Solo Jebres. Mau gimana lagi, terpaksa aku berdiri saat KA berangkat dari stasiun Balapan. Aku tak tahu sampai mana aku akan berdiri. Stasiun demi stasiun aku lewati, mulai dari Wonosari, Klaten, Maguwo, hingga Lempuyangan, tapi tak sedikitpun aku mendapat tempat duduk. Dalam hatiku aku berkata ' apes bgt sih gue hari ini, beli tiket 7.000 rupiah malah desek-desekkan n berdiri di sepanjang perjalanan dari Solo menuju Yogya yang menghabiskan waktu sekitar 1 jam 10 menit ' ( berangkat dari Stasiun Balapan jam 14.45 n nyampe di Stasiun Tugu Yogya jam 15.50 ). Hingga KA sampai di Stasiun Lempuyangan, aku sudah pasrah karena aku tak mungkin untuk duduk karena Stasiun Tugu sudah dekat ( Jarak antara stasiun Lempuyangan dengan Stasiun Tugu Yogya tak begitu jauh ).
Namun ketika KA berjalan diantara Stasiun Lempuyangan menuju Stasiun Tugu, ada seorang wanita yang berusia sekitar 25-30 tahun berdiri tepat di depanku, kami berjarak skitar 5 meter dan kami tak langsung bersinggungan karena di depanku masih ada 2 orang lagi kemudian di depannya wanita tersebut. Sekilas wanita tersebut terlihat biasa saja, namunnnn...... beberapa saat kemudian tepat ketika KA akan berhenti di Stasiun Tugu, wanita tersebut langsung teriak ' Copettt..... Copetttt.... Copettt.... '. aku langsung refleks pada saat itu, aku pun kaget dan langsung bertanya kepada si wanita itu ' mana mbak copetnya ? ' dan orang di sekeliling kami pun bertanya hal yang sama dengan yang aku utarakan. Namun si wanita itu hanya menjawab ' gak tahu, tadi dompet saya tiba-tiba hilang. pas tadi mau nagmbil dompet, tiba-tiba aja gak ada. jadi saya refleks bilang copett... copett.... '
Kami pun yang ada di sekeliling wanita tersebut trmasuk aku bertanya-tanya, siapa orang yang berhasil mengambil dompet wanita tersebut. Dan orang yang mengambil dompet tersebut pasti merupakan orang yang bisa dibilang malang melintang di dunia percopetan ( hahahaha kyk apa aja ) dan juga orang tersebut terbilang nekat karena dengan kondisi KA yang desak-desakkan, ia masih bisa dan berhasil untuk menjalankan aksinya padahal KA dalam kondisi desak-desakkan dan yang lebih kerennya lagi ( copet dibilang keren.... hahahaha ) dia masih bisa untuk meloloskan diri. Keren bukan ? hehehe :D
Analisis gue sbg anak buah Sherlock Holmes ( jiahhhhh hahahahahha lebayyyy ). Mungkin si copet berhasil menggondol dompet wanita itu sebelum KA masuk stasiun Tugu dan melarikan diri tanpa menimbulkan kesan curiga terhadap orang-orang yang berada di sekitar wanita tersebut. Jadi dia memang sudah mendapat dompetnya sebelum KA masuk stasiun Tugu tetapi dia baru keluar pada saat KA berhenti di Stasiun Tugu. Jadi ada kemungkinan, saat si Wanita itu teriak ' Copettt... Copettt... Copettt... ' sebenarnya si copet masih ada di sekeliling kita dan bersikap dingin supaya ia tidak diketahui. Atau mungkin juga ia pindah ke gerbong lain secara perlahan untuk membela diri agar tidak ketahuan. Intinya, pasti si copet tersebut juga turun di Stasiun Tugu karena KA tidak berhenti dimanapun diantara Lempuyangan dan Tugu. Jadi mungkin copet tersebut turun di Stasiun Tugu atau juga meneruskan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo, sambil mencari mangsa baru antara Stasiun Tugu dengan Stasiun Kutoarjo.
Sabtu, 15 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar