Ada cerita dari kampung halaman gue yang jauh disana, tepatnya di Makasar. Nah, kalo loe sering denger mahasiswa-mahasiswa sono sering bgt terlibat tawuran, sekarang gue pengen cerita salah satu kasus tawuran yang terjadi di kampungnya Jusuf Kalla dan Nurdin Halid ini. Jadi pas tanggal 10 november kemaren, mahasiwa dari 2 fakultas yang berbeda padahal berasal dari 1 universitas yang sama terlibat tawuran. Yaitu Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar. Tawuran antara 2 kubu mahasiswa tersebut berlangsung panas. gimana kagak, 2 kubu saling lempar batu dan balok kayu, bahkan ada yang ampe bawa senjata api rakitan juga ( mau perang atw mau nuntut ilmu daeng :D ). Tapi untungnya, polisi langsung turun tangan. beberapa mahasiswa berhasil ditangkap oleh satuan polisi. namun untungnya gak ada korban jiwa dalam tawuran ini. menurut beberapa saksi, tawuran antar 2 fakultas ini sudah sering terjadi. penyebabnya ialah dendam lama karena mahasiswa FT sakit hati menyusul mahasiswa FBS yang merusak baligo penyambutan mahasiswa baru akhir Agustus silam.
Nah... kalo gue kaitin ma salah satu bahasan pelajaran sosiologi yang udah gue pelajarin ma mas onggoboyo, maka kasus tersebut bisa masuk kedalam dimensi gerakan sosial dan juga konflik-konflik di antara kelompok sosial menurut Dahrendorf yang membedakan konflik atas 4 macam. Peristiwa ini disebut dimensi gerakan sosial karena dilakukan oleh sejumlah massa atw orang dari 2 kelompok dan kemudian peristiwa ini diwarnai oleh bentrok fisik.
Sabtu, 17 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar